Demo Ricuh di Timor Leste, Warga Protes Rencana Pengadaan Mobil Dinas DPR

Asad Arifin | 17 September 2025 15:13
Demo Ricuh di Timor Leste, Warga Protes Rencana Pengadaan Mobil Dinas DPR
Gambar ilustrasi demonstrasi yang terjadi di Timor Leste (c) AI/ChatGPT

Bola.net - Aksi demonstrasi besar-besaran meletus di Dili, Timor Leste, menyusul rencana pemerintah membeli mobil dinas baru bagi anggota parlemen. Polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang kian memanas. Kebijakan itu memicu kemarahan publik, terutama karena Timor Leste masih menyandang status salah satu negara termiskin di Asia Tenggara.

Lebih dari 1.000 orang, mayoritas mahasiswa, memadati kawasan sekitar gedung Parlemen Nasional. Mereka menolak rencana pengadaan mobil untuk 65 anggota parlemen, yang sudah disetujui sejak tahun lalu. Informasi ini dikutip dari laporan ABC News, Selasa (16/9/2025).

Advertisement

Protes tersebut mencerminkan kekecewaan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah di tengah kondisi ekonomi yang masih serba sulit. Data Bank Dunia menyebut, lebih dari 40 persen penduduk Timor Leste masih hidup di bawah garis kemiskinan.

“Kami meminta anggota parlemen membatalkan keputusan pembelian (Toyota) Prado demi kepentingan rakyat,” ujar Leonito Carvalho, mahasiswa Universitas da Paz, Dili.

“Jika tidak, kami akan terus berdiri di sini.”

1 dari 1 halaman

Situasi Politik Memanas

Awalnya aksi berlangsung damai, namun ketegangan meningkat setelah sejumlah demonstran melempari gedung parlemen dengan batu hingga merusak beberapa kendaraan. Polisi kemudian menanggapi dengan melepaskan gas air mata. Sedikitnya empat orang demonstran mengalami luka dan segera dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat, menurut laporan seorang jurnalis AFP.

Justino Menezes, pejabat kepolisian nasional, menegaskan pihaknya akan memanggil koordinator aksi untuk dimintai pertanggungjawaban atas kerusakan yang ditimbulkan.

Menariknya, sejumlah partai politik yang sebelumnya mendukung alokasi anggaran 2025 untuk pembelian mobil dinas kini justru menarik dukungan. Dalam pernyataan bersama, Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor, Partai Demokrat, serta Partai Perkaya Persatuan Nasional Putra-Putra Timor menyatakan bahwa pengadaan mobil “tidak mencerminkan kepentingan publik.”

Sebagai bekas jajahan Portugis, Timor Leste masih menghadapi tantangan besar sejak meraih kemerdekaan dari Indonesia pada 2002. Negara ini terus berjuang melawan ketimpangan ekonomi, tingginya angka pengangguran, masalah kekurangan gizi, serta ketergantungan pada sektor minyak tanpa diversifikasi signifikan.

Disadur dari Liputan6: Teddy Tri Setio Berty, 16 September 2025

TAG TERKAIT

LATEST UPDATE