
Bola.net - - Jan Molby menyebut kesuksesan Jordan Henderson membawa Liverpool meraih trofi Liga Champions akan membuatnya dikenang sebagai legenda klub Merseyside tersebut.
Henderson mengalami pasang surut di Liverpool sejak dibeli dari Sunderland pada 2011 silam. Ia sempat nyaris dijual Brendan Rodgers pada tahun 2012 silam demi mendatangkan Clint Dempsey dari Fulham.
Ia kemudian diberi kepercayaan untuk menjadi kapten Liverpool. Ia mewarisi ban kapten itu langsung dari Steven Gerrard.
Henderson terus tampil dengan maksimal dan sepenuh hati ketika bermain di atas lapangan. Namun demikian ia tetap mendapat banyak kritikan dari para fans.
Banyak yang menyebutnya tak layak untuk gabung Liverpool. Akan tetapi pada musim ini ia akhirnya mendapat penghargaan besar atas dedikasi dan kerja kerasnya.
Ia membantu Liverpool memenangkan trofi Liga Champions. Gelandang 28 tahun ini mengikuti jejak Gerrard memenangkan trofi kompetisi paling elit di dunia tersebut.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Pemain Penting
Bagi Molby, Henderson sebenarnya termasuk salah satu pemain yang memiliki peran penting bagi Liverpool. Dan seiring waktu ia pun yakin para haters akan menyadari bahwa Henderson layak diberi gelar sebagai legenda di klub tersebut.
"Sering diabaikan betapa pentingnya orang-orang ini," ujar Molby pada situs resmi Liverpool.
"Tetapi di Liverpool Football Club kami sangat bangga dengan sejarah kami dan jika Anda melewati semua tim hebat, kita semua dapat menyebutkan nama-nama para pemain legenda - tetapi ada [juga] yang di sana setiap pekan, menghasilkan performa itu setiap pekan, melalui sejarah, menjadi pemain hebat," tuturnya.
"Begitu Jordan pergi, orang-orang akan melihat kekosingan yang ia tinggalkan dan berpikir, 'Oh wow'," serunya.
Puji Karakter Henderson
Molby kemudian juga menyinggung karakter Henderson. Ia menyebut karakter itu membuat sang kapten bisa melalui masa-masa sulit baik bersama Liverpool maupun timnas Inggris.
"Ia tidak pernah takut menghadapi kritik yang ia dapatkan - maksud saya, Anda keluar dan memainkan permainan Anda," serunya.
"Beberapa orang mencoba dan mengubah permainan mereka, orang lain terikat di bawah konstanta itu, 'Bisakah kita membuat seseorang lebih baik?'"
"Itulah sebabnya ketika saya tidak bermain, saya tidak pernah mengetuk pintu manajer. Karena ketika Anda bermain, Anda tahu mengapa Anda bermain. Dan ketika Anda tidak bermain, Anda tahu mengapa Anda tidak bermain. Pujian terbesar yang dapat Anda miliki sebagai pemain adalah jika manajer terus memilih Anda," pungkasnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 5 September 2025 07:22
Kapan Donnarumma Tahu Dirinya Akan Dibuang PSG? Ini Jawabannya!
-
Liga Inggris 4 September 2025 23:03
Skuad Arsenal di Liga Champions: Max Dowman Bikin Kejutan, Gabriel Jesus Absen
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 7 September 2025 01:57
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:11
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:06
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...