Tunku Ismail Idris Pertanyakan FIFA: Sudah Setuju Sebelumnya, Kenapa Keputusan Berubah Sekarang? Apakah Ada Pihak Luar?

Tunku Ismail Idris Pertanyakan FIFA: Sudah Setuju Sebelumnya, Kenapa Keputusan Berubah Sekarang? Apakah Ada Pihak Luar?
Logo FIFA terpasang bersama lambang klub peserta menjelang laga pembuka Club World Cup 2025 di Miami, Florida (c) AP Photo/John Raoux

Bola.net - Pemilik Johor Darul Ta'zim (JDT), Tunku Ismail Idris, angkat suara terkait sanksi FIFA kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM). Ia mempertanyakan alasan perubahan keputusan yang dinilai tiba-tiba.

FIFA menjatuhkan hukuman kepada FAM terkait penggunaan pemain warisan yang dianggap tidak sesuai regulasi. Ada tujuh pemain yang dinyatakan tidak sah membela Malaysia.

Tunku Ismail menyatakan bahwa FAM sudah menjalani prosedur bersama FIFA dan pemerintah Malaysia. Namun, keputusan berbeda justru muncul belakangan.

"FAM sudah ikut proses dan bekerja sama dengan FIFA serta Pemerintah Malaysia. FIFA pun sudah menyetujui sebelumnya, tetapi mengapa keputusan berubah sekarang?" ujar Tunku Ismail Idris.

"Apa yang sebenarnya terjadi sampai tiba-tiba ada keputusan seperti ini? Apakah ada pihak luar yang terlibat memengaruhi keputusan FIFA?" katanya menambahkan.

1 dari 2 halaman

Pemalsuan dan Manipulasi Dokumen

Seperti diketahui, FIFA menghukum Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasinya. Alasannya pelanggaran Pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) yang berkaitan dengan pemalsuan dan manipulasi dokumen.

Ketujuh pemain itu yaitu Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

"Satu lagi pertanyaan, hukuman telah dijatuhkan tanpa memberikan alasan-alasan dari keputusan tersebut," ucap Tunku Ismail Idris.

"Selain itu, FIFA juga begitu cepat mengeluarkan keputusan itu ke ranah publik meskipun proses banding belum selesai. Siapa yang berada di New York? Saya berharap FAM akan segera mengajukan banding," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Jenis Sanksi

FAM sebelumnya sudah mendapat pengesahan dari Jabatan Pendaftaran Negara (JPN). Dokumen resmi tersebut menegaskan status kewarganegaraan para pemain.

"Ini adalah surat pengesahan dari Jabatan Pendaftaran Negara. Tidak mungkin kita takut dan tunduk kepada individu-individu yang khawatir dengan kebangkitan Harimau Malaya. Lawan tetap lawan. Berani karena benar," imbuh Tunku Ismail.

FIFA menjatuhkan denda 350.000 franc Swiss (Rp7,3 miliar) kepada FAM. Mereka juga memberikan sanksi larangan bermain selama satu tahun dan denda 2000 franc Swiss (Rp41 juta) untuk tujuh pemain naturalisasi itu.

(Bola.net/Fitri Apriani)