Indonesia Kecam Serangan Israel ke Doha: Pelanggaran Keras, Ancaman Besar Terhadap Keamanan dan Perdamaian
Asad Arifin | 10 September 2025 16:59
Bola.net - Pemerintah Republik Indonesia menyampaikan kecaman keras atas serangan Israel yang menyasar pimpinan Hamas di Doha, Qatar, pada Selasa (9/9/2025).
"Serangan Israel ke Doha, Qatar, pada 9 September 2025 merupakan pelanggaran keras terhadap hukum internasional, termasuk Piagam PBB, pelanggaran terhadap kedaulatan Qatar, dan ancaman besar terhadap keamanan dan perdamaian kawasan," tegas Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) melalui akun resmi X, Selasa.
Kemlu RI menambahkan, "Serangan ini berisiko mengeskalasi dan memperluas konflik di kawasan. Indonesia mengecam agresi ini dan kembali mengulangi seruannya kepada Dewan Keamanan PBB untuk memenuhi mandatnya dengan mengambil langkah segera dan secara tegas menghentikan tindakan Israel dan menjamin akuntabilitas."
Indonesia juga menegaskan posisinya untuk berdiri bersama Qatar. "Indonesia menegaskan kembali solidaritasnya terhadap pemerintah dan rakyat Qatar dan menekankan komitmennya untuk mendukung semua upaya diplomatis untuk mencapai penyelesaian adil, komprehensif, dan perdamaian berkelanjutan di Timur Tengah di bawah solusi dua negara," lanjut pernyataan Kemlu RI.
Reaksi Hamas
Pimpinan Hamas dilaporkan selamat dari serangan Israel di ibu kota Qatar tersebut. Namun, sedikitnya enam orang tewas dalam peristiwa itu, sebagaimana disampaikan Hamas dalam pernyataan resmi pada Selasa malam.
Menurut kelompok Palestina itu, serangan Israel bertujuan menggagalkan pembicaraan pertukaran tahanan serta negosiasi gencatan senjata terkait perang di Gaza, yang oleh Hamas disebut sebagai tindakan genosida. Hingga kini, lebih dari 64.000 warga Palestina dilaporkan meninggal akibat agresi Israel di Gaza.
"Hal ini sekali lagi mengungkapkan sifat kriminal pendudukan (Israel) dan keinginannya untuk merusak setiap peluang tercapainya kesepakatan," tegas Hamas seperti dikutip Al Jazeera.
Hamas menilai serangan Israel tersebut sebagai kejahatan keji, agresi terang-terangan, dan pelanggaran mencolok terhadap semua norma dan hukum internasional.
Kelompok itu menyebut enam orang tewas, termasuk putra dan salah satu ajudan pemimpin Hamas, Khalil al-Hayya. Kementerian Dalam Negeri Qatar juga mengonfirmasi seorang petugas keamanan termasuk di antara korban.
Anggota biro politik Hamas, Suhail al-Hindi, menuding Amerika Serikat ikut bertanggung jawab atas serangan itu. Ia menyebut, saat insiden terjadi, para pemimpin Hamas tengah membahas proposal gencatan senjata terbaru dari AS dengan sikap positif.
Qatar Siapkan Respons
Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, melalui percakapan telepon dengan Presiden AS Donald Trump, mengecam serangan Israel yang disebutnya sebagai aksi kriminal dan sembrono. Dalam pernyataan resmi, ia menegaskan serangan tersebut merupakan pelanggaran nyata terhadap kedaulatan serta keamanan Qatar.
Sementara itu, Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, menyebut serangan Israel sebagai bentuk terorisme negara. Ia menekankan Qatar tidak akan tinggal diam dan akan mengambil langkah nyata, termasuk membentuk tim hukum untuk menuntut Israel bertanggung jawab atas tindakannya.
"Hari ini, kita telah mencapai titik balik agar ada respons dari seluruh kawasan terhadap perilaku barbar semacam ini," tegas Sheikh Mohammed.
Ia juga menyerukan persatuan negara-negara Timur Tengah dalam menghadapi agresi Israel.
Sebagai catatan, keberadaan kantor Hamas di Doha sendiri awalnya dibuka atas permintaan Amerika Serikat untuk memfasilitasi proses perdamaian.
Disadur dari Liputan6: Khairisa Ferida, 10 September 2025
Baca Ini Juga:
- Banjir Denpasar Bali: Empat Orang Hilang Terseret Arus, Bangunan Ruko Hancur Diterjang Air Bah
- Era Baru Apple: iPhone 17 dan iPhone Air Resmi Diluncurkan
- Krisis Politik Nepal: PM KP Sharma Oli Mundur Usai Demo Berdarah Terkait Korupsi dan Larangan Media Sosial
- Gelandang Timnas Ukraina Bagikan Foto Apartemennya di Kyiv Terkena Bom, Keluarga di Dalam Rumah
- KPK Ungkap Dua Skema Lelang Mobil BJ Habibie yang Disita dari Ridwan Kamil
- Harga Emas Hari Ini 9 Sept 2025: Data Ekonomi AS Lesu, Investor Lari ke Emas, Harga Tembus Level Tertinggi Baru
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Dito Ariotedjo Melepas Jabatan Menpora
News 8 September 2025, 15:51 -
Dampak Isu Halal Ompreng MBG: Program Ditolak Warga, BPJPH dan BGN Beri Penjelasan Lengkap
News 8 September 2025, 14:23 -
Logo Baru dan Tema Haornas 2025 Resmi Dirilis, Apa Filosofi di Balik Tiga Warnanya?
News 8 September 2025, 09:50 -
Kabar Viral PHK 308 Buruh Gudang Garam, Ini Kata Serikat Pekerja
News 8 September 2025, 09:24
LATEST UPDATE
-
Prediksi Superkomputer: Liverpool Bakal Juara Liga Inggris Lagi
Liga Inggris 11 September 2025, 01:01 -
Dibekukan MU, Tyrell Malacia Bakal Gabung Klub Gurem Turki?
Liga Inggris 11 September 2025, 00:49 -
Tinggalkan MU, Christian Eriksen Akhirnya Dapat Klub Baru
Bundesliga 11 September 2025, 00:43 -
Pengakuan Mengejutkan Kylian Mbappe: Tak Akan Menang Ballon d'Or
Liga Spanyol 11 September 2025, 00:27 -
Gaji Selangit dan Bonus Fantastis, Hidup Mewah Gianluigi Donnarumma Bersama Manchester City
Liga Inggris 10 September 2025, 23:20 -
Profil Rafaela Pimenta: Wanita Tangguh di Balik Megahnya Karier Bintang Sepak Bola Dunia
Liga Inggris 10 September 2025, 23:17 -
Reaksi Emosional Andre Onana: Maki dan Tampar Fans Usai Kekalahan Kamerun dari Tanjung Verde
Liga Inggris 10 September 2025, 23:05 -
Derby Manchester: Haaland Paceklik Lawan Man United, Tapi Datang dengan Modal Gol Gila
Liga Inggris 10 September 2025, 22:10 -
Lamine Yamal dan Mimpi Besarnya Mengikuti Jejak Sang Legenda Barcelona, Lionel Messi
Liga Spanyol 10 September 2025, 21:09
LATEST EDITORIAL
-
5 Target Manchester United yang Gagal Direkrut pada Musim Panas 2025
Editorial 10 September 2025, 13:34 -
3 Kandidat Pengganti Robert Lewandowski di Barcelona
Editorial 10 September 2025, 13:01 -
Siapa Suksesor Mohamed Salah di Liverpool? Ini 5 Kandidatnya
Editorial 8 September 2025, 14:06 -
7 Transfer Musim Panas 2025 yang Langsung Meledak: Ekitike Gak Percuma Dibeli Mahal
Editorial 8 September 2025, 13:20