Kasasi Dikabulkan MA, Agnez Mo Bebas dari Denda Rp1,5 Miliar Sengketa Lagu 'Bilang Saja'
Asad Arifin | 15 Agustus 2025 15:46
Bola.net - Mahkamah Agung (MA) akhirnya mengabulkan kasasi yang diajukan oleh penyanyi ternama, Agnez Mo. Keputusan ini menjadi babak baru dalam sengketa hak cipta yang melibatkan dirinya dengan musisi Ari Bias terkait lagu 'Bilang Saja'.
Dengan putusan ini, Agnez Mo tidak lagi diwajibkan membayar denda sebesar Rp1,5 miliar yang sebelumnya dijatuhkan oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Putusan kasasi ini menjadi titik balik penting dalam kasus yang telah menyita perhatian publik dan para pelaku industri musik Indonesia.
Kasus ini bermula saat Ari Bias menggugat Agnez Mo atas dugaan pelanggaran hak cipta karena menyanyikan lagu 'Bilang Saja' tanpa izin. Pengadilan Niaga Jakarta Pusat kemudian memenangkan gugatan Ari Bias dan menjatuhkan denda Rp1,5 miliar.
Namun, Agnez Mo tak tinggal diam dan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Upaya ini membuahkan hasil, dan putusan MA yang mengabulkan kasasi ini secara tidak langsung membatalkan putusan sebelumnya.
Keputusan MA ini tidak hanya berdampak bagi Agnez Mo, tetapi juga bagi ekosistem musik secara keseluruhan. Putusan tersebut menegaskan kembali pentingnya meninjau ulang regulasi hak cipta agar dapat menciptakan kepastian hukum bagi semua pihak, baik pencipta lagu maupun penyanyi.
Hasil putusan ini juga diharapkan menjadi momentum bagi industri musik untuk bersinergi dan membangun ekosistem yang lebih sehat dan produktif.
Respons Ari Bias dan Upaya Kasasi Agnez Mo
Sebelum putusan kasasi MA keluar, musisi Ari Bias telah bersiap menghadapi upaya hukum lanjutan dari Agnez Mo. Ia mengaku santai dan berharap proses kasasi berjalan cepat.
"Saya sih santai saja. Buat saya, kami sudah bertempur dalam konteks yang sesungguhnya di jalur hukum kemarin. Malah, saya harap proses pengajuan kasasi dipercepat agar putusan hukumnya segera inkrah," ujarnya.
Ari Bias juga membantah tudingan bahwa gugatan yang dilayangkannya hanya untuk mencari uang. Ia menegaskan bahwa vonis bersalah dan denda Rp1,5 miliar yang dijatuhkan majelis hakim sebelumnya memiliki dasar hukum yang kuat.
Pernyataan tersebut menunjukkan keyakinan Ari Bias terhadap putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Namun, ia juga sadar bahwa jalur hukum masih panjang, dan Agnez Mo punya hak untuk mengajukan banding atau kasasi. Pihak Agnez Mo sendiri langsung mengajukan kasasi setelah putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat keluar.
Upaya ini menunjukkan ketidakpuasan Agnez Mo terhadap putusan sebelumnya dan harapannya untuk mendapatkan keadilan dari MA. Putusan kasasi yang akhirnya mengabulkan permohonan Agnez Mo membuktikan bahwa sengketa ini masih memiliki banyak sisi yang perlu dipertimbangkan secara mendalam.
Amicus Curiae dan Pentingnya Ekosistem Musik
Sengketa antara Agnez Mo dan Ari Bias tidak hanya melibatkan kedua belah pihak. Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI) dan Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) turut mengajukan Amicus Curiae ke Mahkamah Agung.
Mereka menilai putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat berpotensi menciptakan ketidakpastian hukum bagi industri musik. Dalam Amicus Curiae tersebut, FESMI dan PAPPRI merekomendasikan agar majelis kasasi menolak gugatan yang diajukan Ari Bias. Hal ini dilakukan bukan semata-mata untuk membela Agnez Mo, melainkan untuk menjaga keseimbangan hukum dalam industri musik.
Direktur Hukum FESMI, Panji Prasetyo, menjelaskan bahwa kasus ini adalah tentang ekosistem musik secara keseluruhan.
"Ini bukan soal satu artis, tetapi soal ekosistem musik secara keseluruhan. Jika putusan Pengadilan Niaga ini menjadi preseden, maka sistem hukum hak cipta kita bisa menjadi kacau,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Bidang Hukum DPP PAPPRI, Marcell Siahaan. Menurutnya, kasus ini seharusnya menjadi momentum refleksi bagi para pelaku industri musik untuk membangun rekonsiliasi dan bersinergi.
FESMI dan PAPPRI khawatir jika putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat menjadi yurisprudensi, maka sistem royalti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta bisa terganggu dan menciptakan ketidakpastian hukum.
Disadur dari Liputan6.com: Nanda Perdana Putra, 14 Agustus 2025
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Raih Anugerah Liputan6, Ini Rahasia BRI Sukses Gerakkan Ekonomi Hijau
News 17 Oktober 2025, 16:16 -
Menkeu Purbaya Bandingkan Pertumbuhan Ekonomi di Era SBY dan Jokowi, Ini Hasilnya
News 17 Oktober 2025, 14:22 -
Jangan Asal Sarapan! Tiga Menu Ini Sebaiknya Tidak Dikonsumsi di Pagi Hari
News 17 Oktober 2025, 14:19 -
Liputan6.com Connect Ajak Mahasiswa Paramadina Jadi Generasi Cerdas Digital
News 16 Oktober 2025, 17:17 -
Ini Profil Lengkap Glenny Kairupan, Dirut Baru Garuda Indonesia
News 16 Oktober 2025, 09:38
LATEST UPDATE
-
Prediksi Villarreal vs Manchester City 22 Oktober 2025
Liga Champions 20 Oktober 2025, 18:50 -
Prediksi Union SG vs Inter Milan 22 Oktober 2025
Liga Champions 20 Oktober 2025, 18:46 -
Prediksi Bayer Leverkusen vs PSG 22 Oktober 2025
Liga Champions 20 Oktober 2025, 18:41 -
Prediksi Arsenal vs Atletico Madrid 22 Oktober 2025
Liga Champions 20 Oktober 2025, 18:33 -
Dua Gol Leao Bikin Milan Melesat, Modric Punya Harapan Khusus untuk Sang Bintang
Liga Italia 20 Oktober 2025, 16:52 -
Rumor Buyar, Louis van Gaal Bukan Pelatih Timnas Indonesia
Tim Nasional 20 Oktober 2025, 16:50 -
Jelang El Clasico: Real Madrid vs Barcelona Panaskan LaLiga 2025/26!
Liga Spanyol 20 Oktober 2025, 16:37 -
Jadwal dan Nonton UCL 2025/26 Matchday Ke-3, Eksklusif di Vidio
Liga Champions 20 Oktober 2025, 16:27 -
Leao Bersinar, Modric Tersenyum: Hubungan Baru yang Bikin AC Milan Makin Menakutkan
Liga Italia 20 Oktober 2025, 16:19 -
Jadwal Lengkap Turnamen BWF 2025, Jangan Lupa Dukung Pebulu Tangkis Indonesia Ya!
Bulu Tangkis 20 Oktober 2025, 15:35 -
Indra Sjafri Sudah Dapatkan 21 Pemain Timnas Indonesia U-22 untuk SEA Games 2025
Tim Nasional 20 Oktober 2025, 15:28
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain yang Pernah Membela Liverpool dan Manchester United
Editorial 17 Oktober 2025, 21:02 -
4 Bek Tengah Incaran Real Madrid untuk Musim Depan
Editorial 17 Oktober 2025, 20:32 -
Ronaldo Masih Raja! Ini 10 Pesepak Bola dengan Bayaran Tertinggi di Dunia Tahun 2025
Editorial 17 Oktober 2025, 19:53 -
5 Pemenang Golden Boy yang Gagal Penuhi Ekspektasi
Editorial 16 Oktober 2025, 21:44 -
Terancam Gagal ke Piala Dunia, 6 Pemain Inggris Ini Harus Cari Klub Baru di Januari
Editorial 16 Oktober 2025, 21:07