
Bola.net - Karut marut pengelolaan sepakbola di Indonesia selama ini membuat Cheppy T Wartono terkejut. Salah seorang anggota Tim Transisi ini mengaku kaget dengan pengelolaan sepakbola dalam negeri, yang menurutnya terlanjur menjadi benang kusut.
"Saya dulu pernah masuk sekolah sepakbola (SSB) juga. Dulu saya bangga menonton bola di era Risdianto, Ronny Pattinasarany dan lain-lain," aku Cheppy.
"Makin ke sini, saya kaget. Sepakbola jadi semakin tidak karu-karuan," sambungnya.
Pernyataan ini dilontarkan Cheppy kala menemui demonstran dari Koalisi Suporter Untuk Revolusi PSSI (KoruPSSI) di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Sabtu (23/05). Selain Cheppy, ratusan demonstran dari beragam organisasi suporter ini ditemui juga oleh Staff Khusus Bidang Olahraga Kemenpora, M Khusen Yusuf.
Lebih lanjut, Cheppy menyebut bahwa pecinta sepakbola Indonesia tak perlu khawatir dan rendah diri semisal Indonesia dihukum FIFA. Pasalnya, hukuman merupakan salah satu fase yang harus dilakoni dalam upaya membenahi sepakbola Indonesia.
"Saya bermimpi 15 tahun lagi Indonesia bisa berkancah di tingkat Asia. Tidak ada niatan saya mengerdilkan sepakbola. Saya mendapat panggilan negara mengurus sepakbola. Tidak ada kata menolak bagi saya," tandasnya. [initial]
(den/pra)
"Saya dulu pernah masuk sekolah sepakbola (SSB) juga. Dulu saya bangga menonton bola di era Risdianto, Ronny Pattinasarany dan lain-lain," aku Cheppy.
"Makin ke sini, saya kaget. Sepakbola jadi semakin tidak karu-karuan," sambungnya.
Pernyataan ini dilontarkan Cheppy kala menemui demonstran dari Koalisi Suporter Untuk Revolusi PSSI (KoruPSSI) di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Sabtu (23/05). Selain Cheppy, ratusan demonstran dari beragam organisasi suporter ini ditemui juga oleh Staff Khusus Bidang Olahraga Kemenpora, M Khusen Yusuf.
Lebih lanjut, Cheppy menyebut bahwa pecinta sepakbola Indonesia tak perlu khawatir dan rendah diri semisal Indonesia dihukum FIFA. Pasalnya, hukuman merupakan salah satu fase yang harus dilakoni dalam upaya membenahi sepakbola Indonesia.
"Saya bermimpi 15 tahun lagi Indonesia bisa berkancah di tingkat Asia. Tidak ada niatan saya mengerdilkan sepakbola. Saya mendapat panggilan negara mengurus sepakbola. Tidak ada kata menolak bagi saya," tandasnya. [initial]
Jangan Lewatkan!
- Aksi KoruPSSI Tambah Motivasi Kemenpora Benahi Sepakbola Indonesia
- Dukung Menpora, Ratusan Suporter Gelar Aksi di Kantor Kemenpora
- Nilai Kemenpora Tak Punya Aturan, PSSI Analogikan Darurat Administrasi Negara
- Telah Koordinasi Dengan Petinggi FIFA, Tim Transisi Tetap ke Swiss
- Bekukan PSSI, Menpora Kembali Dapat Dukungan
- Digosipkan Bakal Bentuk Klub Baru, Kemenpora Soroti Standar Jurnalistik Media
Advertisement
Berita Terkait
MOST VIEWED
- Prediksi BRI Super League: Dewa United vs Madura United 16 Oktober 2025
- Prediksi BRI Super League: PSBS Biak vs Persib Bandung 17 Oktober 2025
- Erick Thohir Enggan Diwawancarai soal Pemberhentian Patrick Kluivert dari Timnas Indonesia: Kasih Saya 2 Hari
- Bojan Hodak Ungkap Efek Regulasi 11 Pemain Asing: Kualitas BRI Super League Meningkat!
HIGHLIGHT
- 5 Kiper Kandidat Pengganti Robert Sanchez di Chels...
- Setelah Kehilangan Giovanni Leoni, Ini 5 Pilihan B...
- Prestasi Langka: 10 Pemain yang Mampu Meraih Ballo...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 5 Pemain yang Berpeluang Besar Raih Ballon dOr 202...
- 5 Pemain Peraih Ballon dOr Terbanyak: Lionel Messi...
- Tampil Impresif di Lapangan, 11 Pemain Ini Malah G...