
Bola.net - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus mendorong peningkatan peran pelaku usaha lokal dalam rantai pasok nasional. Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menekankan pentingnya menjadikan madu sebagai salah satu bahan pangan bergizi alternatif yang dapat dimasukkan dalam menu Program MBG (Makan Bergizi Gratis).
"Madu adalah anugerah alam yang kaya manfaat. Kandungan bioaktifnya mampu meningkatkan daya tahan tubuh, memperkuat konsentrasi belajar, dan mempercepat pemulihan kesehatan. Karena itu, madu layak menjadi bagian penting dalam membangun generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (10/10/2025).
Maman menjelaskan bahwa pelaksanaan Program MBG tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak Indonesia, tetapi juga menjadi peluang besar dalam memperkuat ekonomi rakyat. Melalui keterlibatan UMKM penghasil madu, program ini diharapkan mampu menciptakan dampak ekonomi yang lebih merata dan berkelanjutan.
"Kita bersama mendorong madu menjadi bagian dari Program MBG sebagai wujud nyata keterlibatan UMKM dalam program prioritas Presiden," imbuh Maman.
Madu Dinilai Punya Potensi Besar dalam Program MBG
Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana, menilai madu memiliki potensi besar untuk dijadikan komponen utama dalam menu Program MBG. Menurutnya, kandungan nutrisi madu yang melimpah—mulai dari energi, vitamin, mineral, hingga senyawa bioaktif—dapat mendukung peningkatan kualitas gizi anak-anak Indonesia.
"Pengintegrasian madu dalam Program MBG tidak hanya memperkaya kualitas gizi, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi melalui pemanfaatan produk lokal yang berkelanjutan," jelas Temmy.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap kolaborasi antara sektor UMKM dan program nasional dapat menciptakan sinergi positif: memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha lokal di seluruh Indonesia.
Kesenjangan Antara Kebutuhan dan Produksi Madu
Namun, ia mengingatkan bahwa masih terdapat kesenjangan antara kebutuhan dan produksi madu nasional.
Berdasarkan data Kementerian UMKM, kebutuhan madu di Indonesia mencapai sekitar 7.500 ton per tahun, dengan asumsi konsumsi per kapita sebesar 30 gram per tahun, sementara produksi nasional baru sekitar 2.000 ton per tahun.
"Artinya, masih ada ruang besar untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas madu lokal," tegas dia.
Sumber: Liputan6/Maulandy Rizky Bayu Kencana
Baca Ini Juga:
- Komisi X DPR: Kegagalan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Harus Jadi Pelajaran dan Momentum Evaluasi
- Syarat dan Informasi Lengkap Program Magang Nasional Kemnaker 2025
- Target 98% Warga Punya Rekening, Apa Peran OJK dalam Menjaga Keamanannya?
- Tragedi Al Khoziny: Pemerintah Perintahkan Audit Nasional Gedung Pendidikan, Apa Saja yang Diperiksa?
- Pendaftaran Magang Kemnaker Diperpanjang! Peluang Emas untuk 20.000 Lulusan Baru, Dapat Gaji UMK
Advertisement
Berita Terkait
-
News 12 Oktober 2025 15:24
Menteri Maman Dorong Pengusaha Madu Lokal Terlibat dalam Rantai Pasok Program MBG
-
News 12 Oktober 2025 15:15
Syarat dan Informasi Lengkap Program Magang Nasional Kemnaker 2025
-
News 11 Oktober 2025 18:00
Target 98% Warga Punya Rekening, Apa Peran OJK dalam Menjaga Keamanannya?
MOST VIEWED
- Pemerintah Terbitkan Aturan Baru KUR Perumahan, Bank Himbara Dapat Tugas Khusus dari Menteri PKP
- Target 98% Warga Punya Rekening, Apa Peran OJK dalam Menjaga Keamanannya?
- Pendaftaran Magang Kemnaker Diperpanjang! Peluang Emas untuk 20.000 Lulusan Baru, Dapat Gaji UMK
- Tragedi Al Khoziny: Pemerintah Perintahkan Audit Nasional Gedung Pendidikan, Apa Saja yang Diperiksa?
HIGHLIGHT
- Selain Hugo Ekitike, 5 Selebrasi Pemain yang Beruj...
- 5 Pemain MU Paling Cepat Cetak 100 Gol, Bruno Fern...
- 10 Pemain Tercepat Raih 50 Gol Liga Champions: Haa...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 5 Pemain yang Berpeluang Besar Raih Ballon dOr 202...
- 5 Pemain Peraih Ballon dOr Terbanyak: Lionel Messi...
- Tampil Impresif di Lapangan, 11 Pemain Ini Malah G...